Engkau keparat! kembalikan surat-suratku!
kembalikan segenap cinta didalamnya
kembalikan setiap puji-puja yang tak layak engkau terima
kembalikan surat-suratku!
Pernahkah mereka memiliki arti didepanmu?
tidak, kurasa tidak
maka itu, kembalikan surat-suratku!
kepalaku sarat rencana
masa depanku terlalu panjang
cintaku terlalu mulia
terlalu agung untukmu yang jalang!
sekarang, kembalikan surat-suratku
kembalikan surat-suratku!!!
---
teman, dalam bisik kuberitahu kau sesuatu:
ia tidak pernah benar-benar mencintai
berkali-kali ia hanya terobsesi
pada hari ia menerima surat-suratnya kembali, pada hari itu juga ia menerbangkannya ke tujuan lain.
Dan tahukah teman, aku berani bertaruh, dalam waktu dekat ia sudah kembali berteriak:
"kembalikan surat-suratku!"
Friday, May 14, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment